Cerita ini saya posting dari FB temen Anson Diem… semoga menjadi renungan bagi orang tua yang terlalu sibuk bekerja…

Seorang Ayah pulang ke rumah dalam keadaan letih di sambut oleh anak lelakinya yg berusia 7 tahun didepan pintu…

 

Anak: Ayah, boleh tidak Arkan bertanya?

Ayah: “Ya…nak tanya apa?”

Anak: “Berapa pendapatan ayah per jam ?”

Ayah: “Itu bukan urusan kamu, buat apa kamu sibuk tanya?” si ayah mulai marah karena merasa lelah.

Anak: “Arkan tidak tahu ayah. Tolonglah beritahu berapa pendapatan ayah satu jam bekerja di kantor?” si anak mulai merayu.

Ayah: “Rp 10.000 perjam, memang kenapa?”

Anak: “Oh…” si anak menjawab sambil tunduk ke bawah. Kemudian memandang wajah ayahnya sambil bertanya, “Ayah….boleh tidak Arkan pinjam Rp 5000 dari ayah?”.

 

Si Ayah mulai menjadi berang dan berkata, ” oh, itu sebabnya kamu tanya

berapa pendapatan ayah, untuk apa uang sebanyak 5000 ? mau buat beli barang mainan lagi?

Ayah kerja capek-capek bukan untuk buang uang sembarangan.

Sekarang pergi ke kamar dan tidur, sudah lewat jam tidur nih…”

 

Anak kecil 7 tahun itu terdiam dan perlahan-lahan melangkah kembali ke kamar tidurnya.

Si ayah duduk di atas sofa dan mulai memikirkan mengapa anaknya yg sekecil itu memerlukan uang sebanyak itu.

Kira-kira dua jam kemudian si ayah kembali tenang dan berpikir, kemungkinan anaknya benar-benar memerlukan uang untuk keperluan di sekolahnya karena anaknya tidak pernah meminta uang sebanyak itu sebelumnya.

Dengan perasaan bersalah si ayah melangkah menuju kamar anaknya dan membuka pintu.

Didapati anaknya masih belum tidur.

 

“Kalau kamu betul-betul perlu uang, nah ambillah Rp 5000 ini”, kata si ayah.

Arkan segera bangun dan tersenyum girang. “Terima kasih banyak ayah”, katanya begitu gembira.

Kemudian dia mencari-cari sesuatu di bawah bantalnya dan mengeluarkan selembar lima ribuan yg sudah kusut.

 

Saat di lihat uang itu oleh ayahnya, si ayah kembali marah. “kenapa kamu minta uang lagi sedangkan kamu sudah ada uang sebanyak itu? Dan dari mana kamu dapat uang di bawah bantal itu?” bentak si ayah. Si anak menunduk tidak berani menatap wajah ayahnya.

 

“uang ini Arkan kumpulkan dari uang saku sekolah yang ayah beri tiap hari. Arkan minta lagi 5 ribu dari ayah sebab uang yang Arkan punya sekarang tidak cukup”, jawab si anak perlahan.

” Tidak cukup? memang mau buat beli apa?”, si ayah bertanya balik.

“Ayah, sekarang Arkan sudah punya 10 ribu. Ayah ambil uang ini.

Arkan mau beli satu jam waktu dari kerja ayah. Arkan ingin, ayah pulang kerja lebih awal besok.

Arkan kangen mau makan malam bersama ayah“, jawab si anak tanpa berani memandang wajah ayahnya yang terdiam dan hanya merasakan air bening jatuh dari matanya.

 

Sobat, sering kita sibuk bekerja dan tidak bisa membagi waktu untuk orang-orang yang kita sayangi.

waktu yang berlalu tidak akan mungkin kembali dan terulang lagi ……

 

(Sumber: Kembang Anggrek)

 

Arkam n Ayahnya